ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
Secara
etimologis, Adaptasi bayi baru lahir adalah pemahaman dasar mengenai adaptasi
dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai landasan perawatan bayi
selanjutnya pemahaman menyeluruh mengenai fungsi normal tubuh bayi sangat
membantu bidan dalam merawat bayi baru lahir sehingga tetap sehat.
A.
PENGERTIAN
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
Adalah
periode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahim, Periode ini dapat berlangsung
hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh
bayi. Transisi paling nyata dan cepat terjadi pada sistem pernapasan dan
sirkulasi, sistem kemampuan mengatur suhu, dan dalam kemampuan mengambil dan
menggunakan glukosa. Setelah dijelaskan tentang adaptasi bayi baru lahir,
selanjutnya marilah belajar tentang periode transisi.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHIDUPAN DI LUAR UTERUS
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir, Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat toksik, sikap ibu terhadap kehamilannya dan pengalaman pengasuhan bayi. Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir, misalnya lama persalinan, tipe analgesik atau anestesi intrapartum. Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon masalah dengan tepat pada saat terjadi.
C. PERUBAHAN SISTEM
PERNAPASAN
1.
Perkembangan paru
a.
Paru berasal dari benih yang tumbuh di rahim, yg bercabang-cabang dan beranting
menjadi struktur pohon bronkus.
b. Proses ini berlanjut dari kelahiran hingga sekitar usia 8 tahun ketika jumlah bronkiol dan alveol sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan gerakan pernapasan pada trimester II dan III. Ketidakmatangan paru terutama akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia 24 minggu. Keadaan ini karena keterbatasan permukaan alveol, ketidakmatangan sistem kapiler paru dan tidak mencukupinya jumlah surfaktan
2.
Awal timbulnya pernapasan Dua faktor yang berperan pada rangsangan napas
pertama bayi :
1.
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernapasan di otak.
2.
Tekanan dalam dada, yang terjadi melalui pengempisan paru selama persalinan,
merangsang masuknya udara ke dalam paru secara mekanik. Interaksi antara sistem
pernapasan, kardiovaskuler, dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang
teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan. Jadi
sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
Upaya
napas pertama bayi berfungsi untuk :
a. Mengeluarkan
cairan dalam paru
b. Mengembangkan
jaringan alveol paru untuk pertama kali. Untuk mendapat fungsi alveol, harus
terdapat surfaktan yang cukup dan aliran darah melalui paru.
§ Produksi
surfaktan mulai 20 minggu kehamilan dan jumlahnya meningkat sampai paru matang
sekitar 30-34 minggu.
§ Surfaktan
mengurangi tekanan permukaan dan membantu menstabilkan dinding alveol sehingga
tidak kolaps pada akhir persalinan.
§ Tanpa surfaktan
alveol akan kolaps setelah tiap kali pernapasan, yang menyebabkan sulit
bernapas. Untuk itu diperlukan banyak energi pada kerja tambahan pernapasan.
Peningkatan energi memerlukan dan menggunakan lebih banyak oksigen dan
glukosa.Peningkatan ini menimbulkan stress bayi.
§ Pada waktu
cukup bulan, terdapat cairan didalam paru bayi.
§ Pada waktu bayi
melalui jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas
keluar dari paru.
§ Seorang bayi
yang dilahirkan melalui SC (Sectio Caesarea) kehilangan manfaat perasan thorax
ini dapat menderita paru basah dalam jangka waktu lama. Pada beberapa tarikan
napas pertama, udara ruangan memenuhi trachea dan bronkus bayi baru lahir. Sisa
cairan di dalam paru dikeluarkan dari paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan
darah. Semua alveoli akan berkembang terisi udara sesuai dengan perjalanan
waktu. Fungsi pernapasan dalam kaitan dengan fungsi kardiovaskuler
§ Oksigenasi
merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran
udara.
§ Jika terjadi
hipoksia, pembuluh darah paru akan mengalami vasokonstriksi.
Pengerutan pembuluh darah ini berarti tidak ada
pembuluh darah yang berguna menerima oksigen yang berada dalam alveol, sehingga
terjadi penurunan oksigenasi ke jaringan,yang memperburuk hipoksia
§
Peningkatan aliran darah paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveoli
dan menyingkirkan cairan paru, dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi
sirkulasi luar rahim.
D. PERUBAHAN SISTEM SIRKULASI
§
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil
oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke
jaringan.
§
Untuk menyelenggarakan sirkulasi terbaik mendukung kehidupan luar rahim, harus
terjadi :
a. Penutupan foramen ovale jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru
dan aorta. Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah
1. Saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh
sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun.
2. Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya
aliran darah ke atrium kanan yang mengurangi volume dan tekanannya. Kedua
kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru
utk menjalani proses oksigenasi ulang. Pernapasan pertama menurunkan resistensi
pembuluh paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan .
Oksigen pada pernapasan pertama menimbulkan
relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh paru (menurunkan resistensi pembuluh
paru), ini akan meningkatkan sirkulasi ke paru sehingga terjadi peningkatan
volume darah pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan pada atrium kanan
ini dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsi akan
menutup. Dengan pernapasan kadar oksigen darah akan meningkat, sehinggamengakibatkan
duktus arteriosus mengalami konstriksi dan menutup.
Vena umbilikus, duktus arteriosus dan arteri
hipogastrika tali pusat menutup secara fungsi dalam beberapa menit setelah
lahir dan tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung
dalam 2-3 bulan.
E. SISTEM THERMOREGULASI
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu , sehingga
akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan. Saat bayi masuk ruang
bersalin masuk lingkungan lebih dingin.
Suhu dingin menyebabkan air ketuban menguap lewat
kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, terjadi
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan jalan utama bayi yang
kedinginan untuk mendapatkan panas tubuh. Pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merujuk pada penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Timbunan lemak coklat terdapat pada seluruh tubuh, mampu meningkatkan panas sebesar 100%. Untuk membakar lemak coklat bayi membutuhkan glukosa guna mendapatkan energi yang mengubah lemak menjadi panas.
Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi
baru lahir. Cadangan lemak coklat akan habis dalam waktu singkat karena stress
dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat
pada bayi. Bayi yang kedinginan akan mengalami hipoglikemi, hipoksia dan
asidosis. Pencegahan kehilangan panas menjadi prioritas utama dan bidan wajib
meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Fungsi otak memerlukan
jumlah glukosa tertentu.
Pada bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam
waktu cepat. n
Koreksi penggunaan gula darah dapat terjadi 3 cara :
1. Melalui penggunaan ASI (setelah lahir bayi
didorong untuk secepat mungkin menyusu pada ibunya)
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen
(glikogenolisis)
3. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain
terutama lemak (glukoneogenesis) Bayi baru lahir tidak dapat menerima makanan
dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen (glukoneogenesis).
Hal ini dapat terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi
yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen, terutama dalam hati
selama bulan-bulan terakhir kehidupan di rahim.
Bayi lahir yang mengalami hipotermia yang
mengakibatkan hipoksia akan menggunakan persediaan glikogen dalam jam pertama
kehidupannya. Sangat penting menjaga kehangatan bayi segera setelah lahir. Jika
persediaan glukosa digunakan pada jam pertama kehidupannya maka otak dalam
keadaan berisiko. Bayi baru lahir yang kurang bulan, lewat bulan, hambatan
pertumbuhan dalam rahim/IUGR dan stress janin merupakan risiko utama, karena
simpanan energi berkurang atau digunakan sebelum lahir.
Gejala hipoglikemi tidak khas dan tidak jelas.
Gejala hipoglikemia tsb antara lain : kejang-kejang halus, sianosis, apne,
tangis lemah, letargi, lunglai, menolak makanan. Akibat jangka panjang
hipoglikemia adalah kerusakan yang tersebar seluruh sel-sel otak.
F. SISTEM GASTRO INTESTINAL
Sebelum lahir janin cukup bulan akan mulai menghisap
dan menelan Reflek gumoh dan batuk yang matang sudah mulai terbentuk. Dengan
baik pada saat lahir. Kemampuan bayi cukup bulan menerima dan menelan makanan
terbatas, hubungan esofagus bawah dan lambung belum sempurna sehingga mudah
gumoh terutama bayi baru lahir dan bayi muda. Kapasitas lambung terbatas kurang
dari 30 cc untuk bayi cukup bulan. Kapasitas lambung akan bertambah bersamaan
dengan tambah umur.Usus bayi masih belum matang sehingga tidak mampu melindungi
diri dari zat berbahaya, kolon bayi baru lahir kurang efisien dalam
mempertahankan air dibanding dewasa sehingga bahaya diare menjadi serius pada
bayi baru lahir.
G. PERUBAHAN SISTEM IMUNOLOGI
Sistem imunitas bayi baru lahir, masih belum matang
sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. n
Sistem imunitas yang matang menyebabkan kekebalan alami dan buatan. Kekebalan
alami terdiri dari struktur tubuh yg mencegah dan meminimalkan infeksi
Beberapa contoh kekebalan alami : - perlindungan
oleh kulit membran mukosa - fungsi saringan saluran napas - pembentukan koloni
mikroba oleh kulit dan usus - perlindungan kimia oleh asam lambung. Kekebalan
alami juga disediakan pada tingkat sel darah yang membantu bayi baru lahir
membunuh mikroorganisme asing. Tetapi sel darah masih belum matang
sehingga bayi belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
Kekebalan akan muncul kemudian Reaksi bayi terhadap antigen asing masih belum
bisa dilakukan sampai awal kehidupan.
Tugas utama bayi dan anak-anak awal membentuk kekebalan.
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi . Reaksi
bayi baru lahir terhadap infeksi masih sangat lemah dan tidak memadai.
Pencegahan pajanan mikroba seperti praktik persalinan aman, menyusui ASI dini
dan pengenalan serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.
H. PERUBAHAN SISTEM GINJAL
Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin, kapasitasnya kecil hingga setelah lahir. Urine bayi encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak berbau. Warna coklat dapat disebabkan oleh lendir bebas membrane mukosa dan udara asam akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat menimbulkan warna merah jambu pada urine, namun hal ini tidak penting. Tingkat filtrasi glomerolus rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Bayi tidak mampu mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan, juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi rendah dalam darah. Urine dibuang dengan cara mengosongkan kandung kemih secara reflek. Urine pertama dibuang saat lahir dan dalam 24 jam , dan akan semakin sering dengan banyak cairan.
Lihat juga Perawatan Pada neonatus di Asuhan pada neonatus
Comments
Post a Comment